Jumat, 07 Juni 2013

Canadian English

Bahasa Inggris Kanada (Canadian English, kode bahasa: CanE , en-CA) adalah varian Inggris yang digunakan di Kanada. Lebih dari 26 juta orang Kanada (85% total penduduk) dapat berbahasa Inggris (sensus tahun 2006). Sekitar 17 juta penduduk Kanada adalah penutur asli bahasa Inggris, 76% orang Kanada adalah penutur asli bahasa Inggris, kecuali penduduk Quebec.

Fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon bahasa Inggris Kanada sangat mirip dengan dialek bahasa Inggris Amerika Barat. Kemiripan antara bahasa Inggris Kanada dan bahasa Inggris Amerika membuat keduanya dikelompokkan sebagai bahasa Inggris Amerika Utara. Bahasa Inggris Kanada juga menyerap unsur-unsur bahasa Inggris Britania dalam hal kosakata, serta sejumlah Kanadianisme yang khas.

Di beberapa daerah, penuturan bahasa Inggris Kanada dipengaruhi oleh bahasa Perancis, dan sejumlah variasi lokal yang mencolok, Kanada memiliki keragaman dialek yang sangat sedikit dibandingkan Amerika Serikat. Sistem fonologi bahasa Inggris Kanada identik dan dialek bahasa Inggris Barat Laut Pasifik di Amerika Serikat hampir sama. Ejaan bahasa Inggris Kanada merupakan campuran yang unik dari ketentuan ejaan bahasa Inggris Amerika dan Britania.

#Sejarah: Istilah "bahasa Inggris Kanada" pertama kali dikemukakan dalam pidato oleh Pendeta A. Constable Geikie pada tahun 1857. Ia adalah orang Kanada namun lahir di Skotlandia. Dia menyebut bahasa Inggris yang dipakai di Kanada adalah "dialek rusak" dibandingkan bahasa Inggris baku yang dipakai imigran di Britania.

Bahasa Inggris Kanada adalah hasil dari empat gelombang imigrasi dan perpindahan penduduk selama hampir 2 abad. Gelombang besar pertama perpindahan penduduk berbahasa Inggris, dan secara linguistika paling penting adalah arus pengungsian kaum Loyalis Britania yang melarikan diri dari Revolusi Amerika, terutama dari negara-negara bagian mid-Atlantik.

Bahasa Inggris Kanada secara umum disetujui berasal dari ragam bahasa bahasa Inggris Amerika Utara. Seusai Perang di tahun 1812, gubernur Kanada khawatir terhadap sentimen anti-Inggris di kalangan penduduk Kanada sehingga menganjurkan terjadinya perpindahan penduduk gelombang kedua dari Britania dan Irlandia. Gelombang imigrasi dari seluruh dunia ke Kanada yang memuncak tahun 1910 dan 1960 membawa sedikit pengaruh terhadap bahasa Inggris Kanada.

Ejaan Kanada menggabungkan peraturan ejaan Inggris dan Amerika. Pada prinsipnya, bahasa Inggris Kanada mempertahankan ejaan bahasa Inggris Britania untuk kata-kata asal bahasa Perancis yang bila ditulis menurut ejaan Inggris Amerika berakhiran dengan -or dan -er. Tidak sedikit orang Kanada yang memakai ejaan Amerika sementara dalam ejaan Kanada ditulis sebagai 'defence' (bahasa Inggris Kanada dan Amerika memakai ejaan yang sama untuk kata: defensive). Orang Kanada dan Amerika sama-sama memakai ejaan yang berbeda untuk 'tire' dan 'curb' (dalam ejaan Britania: 'tyre' dan 'kerb').

Ejaan Kanada mempertahankan peraturan ejaan Britania yang harus menggandakan konsonan akhir sebelum menambah akhiran untuk kata-kata yang diakhiri konsonan yang didahului huruf vokal bila ada tekanan pada suku kata. Beberapa contoh #Ejaan Kanada: travelled, counselling, dan controllable, tetapi woolen, balloted, dan profiting.

Sejarah perdagangan Kanada dengan Britania Raya sangat memengaruhi ejaan Kanada. Rujukan untuk ejaan Kanada adalah ejaan untuk transkrip "Hansard" dari Parlemen Kanada.

Sebagian besar redaktur di Kanada memakai 'Canadian Oxford Dictionary' edisi ke-2. Kamus bahasa Inggris Kanada yang pertama disusun oleh Walter Spencer Avis dan diterbitkan oleh Gage Ltd. 3 kamus yang menjadi tonggak sejarah dalam leksikografi bahasa Inggris Kanada adalah kamus:
1. Beginner's Dictionary (1962),
2. Intermediate Dictionary (1964), dan
3. Senior Dictionary (1967).

Ketiga kamus tersebut dipakai di sekolah menengah di Kanada, dan diperbarui secara teratur. Sejak 1997, kamus "Senior Dictionary" diganti judulnya menjadi "Gage Canadian Dictionary". Kamus bahasa Inggris Kanada yang lain adalah "ITP Nelson Dictionary of the Canadian English Language" Kamus tersebut diterbitkan tahun 1997, dan sejak terbit belum pernah direvisi.

Ditahun 1998, Oxford University Press menerbitkan The Oxford Canadian Dictionary yang merupakan hasil peneltian leksikografi selama 5 tahun. Pada edisi kedua, diganti menjadi The Canadian Oxford Dictionary dan diterbitkan tahun 2004. Kamus lain, Dictionary of Canadianisms on Historical Principles (DCHP) pertama kali diterbitkan tahun 1967 oleh Gage Ltd, kamus tersebut merupakan proyek sampingan dari Senior Dictionary di dalamnya berisi entri yang bisa diklasifikasikan sebagai "Kanadianisme", misalnya: 'mukluk', 'Canuck', 'bluff'. Tapi tidak memuat kata-kata umum seperti: 'desk', 'table', atau 'car'. Edisi kedua kamus Dictionary of Canadianisms on Historical Principles (DCHP) diterbitkan tahun 2006.

Pada abad ke-20, surat kabar Kanada umumnya memakai ejaan Amerika, misalnya 'color' dan bukan 'colour'. Media cetak Kanada memang sudah sejak lama menggunakan ejaan Amerika. Kemungkinan ejaan Amerika sudah sejak periode awal pendirian kantor berita, tapi semakin menjadi kebiasaan sebelum Perang Dunia II. Di percetakan, praktik membuang huruf u dari colour dan honour dilakukan oleh penyusun huruf untuk menghemat waktu saat pekerjaan menyusun huruf timah masih dikerjakan manual.

Berita internasional yang dipakai surat kabar Kanada berasal dari kantor berita Amerika. Ejaan Britania ternyata sudah lebih dulu populer di Kanada terutama karena diajarkan di sekolah-sekolah. Sejak Oktober 1990, surat kabar Kanada akhirnya mau mengadopsi sistem ejaan berakhiran -our, terutama harian The Globe and Mail. Grup surat kabar Southam mulai memakai ejaan Kanada sejak 2 September 1998. Harian Toronto Star akhirnya memakai ejaan Kanada sejak 15 September 1997 setelah sebelumnya keluhan yang disampaikan pada awal 1997 tidak dihiraukan oleh ombudsman koran ini.

Original tweet @BahasaDuniaID June, 7th 2013

Sabtu, 01 Juni 2013

STAN Eminem feat. Dido

My tea's gone cold I'm wondering why ?
I Got out of bed at all
The morning rain clouds up my window
And I can't see at all
And even if I could it'd all be gray
But your picture on my wall
It reminds me that it's not so bad
It's not so bad

Dear Slim, I wrote you but you still ain't callin'
I left my cell, my pager, and my home phone at the bottom
I sent two letters back in autumn
You must not have got 'em
It probably was a problem
At the post office or somethin'
Sometimes I scribble addresses
Too sloppy when I jot 'em but anyways fuck it
What's been up man, how's your daughter?
My girlfriend's pregnant too
I'm out to be a father
If I have a daughter, guess what I'm a call her?
I'm a name her Bonnie
I read about your Uncle Ronnie too, I'm sorry
I had a friend kill himself over some bitch
Who didn't want him
I know you probably hear this everyday but I'm your biggest fan
I even got the underground shit that you did with scam
I got a room full of your posters and your pictures man
I like the shit you did with Ruckus too
That shit was fat, anyways I hope you get this, man
Hit me back just to chat
Truly yours, your biggest fan
This is Stan

Dear Slim, you still ain't called or wrote
I hope you have the chance, I ain't mad
I just think it's fucked up, you don't answer fans
If you didn't want to talk to me
Outside the concert you didn't have to but you could've signed an autograph for Matthew
That's my little brother man
He's only 6 years old
We waited in the blistering cold for you for 4 hours and you just said "No"
That's pretty shitty man
You're like his fuckin' idol
He wants to be just like you man
He likes you more than I do
I ain't that mad though I just don't like bein' lied to
Remember when we met in Denver
You said if I write to you, you would write back
See I'm just like you in a way
I never knew my father neither
He used to always cheat on my mom and beat her
I can relate to what you're sayin' in your songs
So when I have a shitty day
I drift away and put 'em on cause I don't really got shit else
So that shit helps when I'm depressed
I even got a tattoo
With your name across the chest
Sometimes I even cut myself
To see how much it bleeds?
It's like Adrenaline
The pain is such a sudden rush for me
See everything you say is real
And I respect you 'cause you tell it
My girlfriend's jealous
'Cause I talk about you 24/7 but she don't know you like
I know you Slim, no one does
She don't know what it was like?
For people like us growing up
You've gotta call me man
I'll be the biggest fan you'll ever lose
Sincerely yours, Stan
P.S. We should be together too

Rabu, 17 April 2013

English

dikutip dari tweet @faktabahasa

ungkapan "bring about" bermakna menyebabkan. contoh kalimat: smoking can bring about cancer. #bahasaInggris

ungkapan "downpour" bermakna hujan deras. contoh kalimat: There was no downpour last night. #bahasaInggris

"fortune telling" bermakna ramalan nasib. contoh kalimat: Do you believe in fortune telling? #bahasaInggris

afraid of = takut pada. contoh kalimat: He is afraid of dogs. (Dia takut pada anjing). #AdjectivePhrase

fond of = suka. contoh kalimat: I'm fond of western music. (Aku suka musik barat). #AdjectivePhrase

call down = menghina, call off = menunda, call on = mampir, call up = menelpon. #VerbPhrase #harapingat

look into = menyelidiki. Contoh kalimat: the police looked into this problem seriously. #Idiom #bahasaInggris

In favor of = setuju. Contoh kalimat: I'm in favor of your idea (saya setuju dengan ide Anda). #idiom #bahasaInggris

Bahasa Inggrisnya jengkol: dogfruit. #faktabahasa

Bahasa Inggrisnya daun kemangi: Lemon basil. #faktabahasa

Bahasa Inggrisnya daun sirih: betel leaf. #faktabahasa

Bahasa Inggrisnya seledri: celery. #masihmirip

Bahasa Inggrisnya upil: booger. #faktabahasa

Bahasa Inggrisnya cegukan: hiccup. #faktabahasa

Bahasa Inggrisnya kotoran telinga: earwax. #faktabahasa

ungkapan "Spill the beans" memiliki arti "Membocorkan Rahasia". @WOWFakta

Out of the blue' memiliki artian 'tiba-tiba', atau biasa kita bilang 'ga ada angin ga ada hujan'.

Senin, 15 April 2013

FILM AMERIKA DAN PENTAGON

Pernah lihat kan, film-film amerika?? entah itu film aksi, thriller, perang, atau bahkan film kolosal. tapi pernah perhatiin gak, kalo didalam film itu ada yang harus dibangga kan dari Amerika?? Terlebih lagi untuk film-film perang, Amerika gak akan pernah kalah.

hahahha.

ya namanya juga film amerika, ya harus nasionalis lah, walaupun gak jelas gimana bahkan irrasional cara menangnya. semua film harus disetujui dulu sama Pentagon. syaratnya cuma satu , pasukan amerika harus heroik dan selalu menang biar filmnya direstuin sama Pentagon. kalo udah direstuin sama Pentagon, mereka bisa pinjemin alat2 perang mereka dengan biaya yang minim. bayangin aja pesawat F15 disewain sampai $10.000 per satu jam. -Oliver Stone- nah sang pembuat film harus nyerahin skrip film, kalo gak sesuai sama maunya Pentagon, bisa diubah sama Pentagon sendiri. kalo udah kerjasama sama Pentagon, karakter2 bisa diubah sesuai keinginan mereka. bahkan Pentagon sendiri punya buku petunjuk khusus buat film2 yang mau kerjasama sama Pentagon. yang mereka sebut "A Producer's Guide to US Army Cooperation with The Enterainment Industry" Tujuannya cuma satu, PROPAPAGANDA, guna mempengaruhi opini2 publik tentang citra amerika.

Kamis, 28 Februari 2013

Daan Mogot, Pahlawan Berusia 17 Tahun

Penduduk Jakarta pasti sudah pernah mendengar nama
sebuah jalan bernama Daan Mogot. Jalan yang
terbentang dari perempatan Grogol hingga Tangerang.
Tapi apakah banyak yang sadar bahwa nama jalan Daan
Mogot itu berasal dari sebuah nama seorang pemuda?
Pemuda belia itu bernama Elias Daniel Mogot. Daan
Mogot adalah nama populer Elias Daniel Mogot. Pemuda
ini cukup mengagumkan. Bayangkan ketika anak-anak
saat ini yang berumur 14 tahun masih doyan main
playstation ataupun ber-FB ria, ternyata saat umur 14
tahun Daan Mogot sudah ikut berperang.
Pemuda kelahiran Manado, 28 Desember 1928, ini
dibawa oleh orang tuanya ke Batavia (Jakarta) saat
berumur 11 tahun. Daan Mogot adalah anak dari
pasangan Nicolaas Mogot dan Emilia Inkiriwang.
Ayahnya ketika itu adalah Hukum Besar Ratahan. Ia anak
kelima dari tujuh bersaudara. Saudara sepupunya antara
lain Kolonel Alex E. Kawilarang (Panglima Siliwangi,
serta Panglima Besar Permesta) dan Irjen. Pol. A. Gordon
Mogot (mantan Kapolda Sulut). Di Batavia, ayahnya
diangkat menjadi anggota VOLKSRAAD (Dewan Rakyat
masa Hindia-Belanda). Kemudian ayahnya diangkat
sebagai Kepala Penjara Cipinang.
Di umur 14 tahun (tahun 1942) Daan Mogot masuk PETA
(Pembela Tanah Air) yaitu organisasi militer pribumi
bentukan Jepang di Jawa, walaupaun sebenarnya ia tak
memenuhi syarat karena usianya belum genap 18 tahun.
Oleh prestasinya yang luar biasa ia diangkat menjadi
pelatih PETA di Bali. Kemudian dipindahkan ke Batavia.
Saat kejatuhan Jepang dan selepas Proklamasi 1945,
Daan Mogot bergabung dengan pemuda lainnya
mempertahankan kemerdekaan dan menjadi salah
seorang tokoh pemimpin Barisan Keamanan Rakyat
(BKR) dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan
pangkat Mayor. Uniknya saat itu Daan Mogot baru
berusia 16 tahun namun sudah berpangkat Mayor.
Malang tak dapat ditolak, saat ia berjuang membela
negeri ini, ayahnya tewas dibunuh oleh para perampok
yang menganggap “orang Manado” (orang Minahasa)
sebagai londoh-londoh (antek-antek) Belanda.
Kesedihannya itu ia sampaikan pada sepupunya Alex
Kawilarang.
“Banyak benar anarki terjadi di sini,” kata Alex
Kawilarang.
“Memang, itu yang mesti torang bereskan. Oleh karena
itu, senjata harus berada di torang pe tangan” kata Daan
Mogot. “Torang, orang Manado, jangan berbuat yang
bukan-bukan. Awas, hati-hati! Torang musti benar-benar
menunjukkan, di pihak mana kita berada.”
Daan Mogot berkeinginan mencurahkan pengetahuannya,
apa yang dulu didapatkannya saat masih dibawah PETA.
Ia ingin mendidik para pemuda yang mau menjadi
tentara. Dan keinginan besarnya itu akhirnya terwujud
dengan berdirinya Akademi Milter di Tangerang 18
November 1945 bersama Kemal Idris, Daan Yahya dan
Taswin. Dan Daan Mogot diangkat menjadi Direktur
Militer Akademi Tangerang (MAT) saat ia berusia 17
tahun dengan calon Taruna pertama yang dilatih
berjumlah ada 180 orang.
Hutan Lengkong - Serpong Tangerang
Pada tanggal 30 November 1945 dilakukan perundingan
antara Indonesia dengan delegasi Sekutu. Indonesia
diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Agoes Salim yang
didampingi oleh dua dua perwira TKR yaitu Mayor
Wibowo dan Mayor Oetarjo. Sedangkan pihak Sekutu
(Inggris), Brigadir ICA Lauder didampingi oleh Letkol
Vanderpost (Afrika Selatan) dan Mayor West.
Pertemuan yang merupakan Meeting of Minds,
menghasilkan ketetapan tentang pengambil-alihan
primary objectives tentara Sekutu oleh TKR yang meliputi
perlucutan senjata dan pemulangan 35 ribu tentara
Jepang yang masih di Indonesia, pembebasan dan
pemulangan Allied Prisoners of War and Internees (APWI)
yang kebanyakan terdiri dari lelaki tua, wanita, dan anak-
anak berkebangsaan Belanda dan Inggris sebanyak 36
ribu.
Berdasarkan kesepakatan 30 November 1945, tentara
Sekutu tidak lagi memiliki alasan untuk memasuki
wilayah kekuasaan Indonesia maupun menggunakan
tentara Jepang untuk memerangi Indonesia dengan dalih
mempertahankan status quo pra- Proklamasi. Perintah
itu disampaikan oleh pihak Sekutu kepada Panglima
Tentara Jepang Letjen Nagano.
Sekitar tanggal 5 Desember 1945 ditegaskan oleh Kolonel
Yashimoto dari pimpinan tentara Jepang kepada
pimpinan Kantor Penghubung TKR di Jakarta cq Mayor
Oetarjo bahwa para komandan tentara Jepang setempat
sesuai dengan keputusan pimpinan tentara Sekutu, telah
diperintahkan tunduk kepada para komandan TKR
setempat yang bertanggung jawab atas pemulangan
mereka.
Namun pada tanggal 24 Januari 1946, Daan Mogot
mendengar pasukan NICA Belanda sudah menduduki
Parung. Dan bisa dipastikan mereka akan melakukan
gerakan merebut senjata tentara Jepang di depot
Lengkong.
Ini sangat berbahaya karena akan mengancam
kedudukan Resimen IV Tangerang. Untuk mendahului
jangan sampai senjata Jepang jatuh ke tangan sekutu,
berangkatlah pasukan TKR dibawah pimpinan Mayor
Daan Mogot dengan berkekuatan 70 taruna Militer
Akademi Tangerang (MAT) dan delapan tentara Gurkha
pada tanggal 25 Januari 1946 lewat tengah hari sekitar
pukul 14.00. Ikut pula bersamanya beberapa orang
perwira seperti Mayor Wibowo, Letnan Soebianto
Djojohadikoesoemo dan Letnan Soetopo.
Dengan mengendarai tiga truk dan satu jip militer hasil
rampasan dari Inggris, para prajurit berangkat dan
sampai di markas Jepang Lengkong pukul 16.00 WIB. Di
depan pintu gerbang, truk diberhentikan dan pasukan
TKR turun. Mereka memasuki markas tentara Jepang
dengan Mayor Daan Mogot, Mayor Wibowo, dan taruna
Alex Sajoeti (fasih bahasa Jepang) berjalan di depan.
Pasukan taruna diserahkan kepada Letnan Soebianto dan
Letnan Soetopo untuk menunggu di luar.
Kapten Abe, dari pihak Jepang, menerima ketiganya di
dalam markas. Mendengar penjelasan maksud
kedatangan mereka, Kapten Abe meminta waktu untuk
menghubungi atasannya di Jakarta. Ia beralasan bahwa
ia belum mendapat perintah atasannya tentang
perlucutan senjata. Saat perundingan berjalan, ternyata
Lettu Soebianto dan Lettu Soetopo sudah mengerahkan
para taruna memasuki sejumlah barak dan melucuti
senjata yang ada di sana dengan kerelaan dari anak
buah Kapten Abe. 40 orang Jepang telah terkumpulkan di
lapangan.
Namun entah mengapa, tiba-tiba terdengar bunyi
tembakan yang tidak diketahui dari mana asalnya.
Disusul tembakan dari tiga pos penjagaan bersenjatakan
mitraliur yang diarahkan kepada pasukan taruna yang
terjebak. Tentara Jepang yang berbaris di lapangan ikut
pula memberikan perlawanan dengan merebut kembali
sebagian senjata mereka yang belum sempat dimuat ke
dalam truk milik TKR.
Terjadilah pertempuran yang tak seimbang, apalagi
pengalaman tempur dan persenjataan para Taruna tak
sebanding dsengan pihak Jepang. Taruna MAT menjadi
sasaran empuk, diterjang oleh senapan mesin, lemparan
granat serta perkelahian sangkur seorang lawan seorang.
Ketika mendengar pecahnya pertempuran, Mayor Daan
Mogot segera berlari keluar meninggalkan meja
perundingan dan berupaya menghentikan pertempuran
namun upaya itu tidak berhasil. Mayor Daan Mogot
bersama beberapa pasukannya menyingkir meninggalkan
asrama tentara Jepang, memasuki hutan karet yang
dikenal sebagai hutan Lengkong.
Namun Taruna MAT yang berhasil lolos menyelamatkan
diri di antara pohon-pohon karet mengalami kesulitan
menggunakan karaben Terni yang dimiliki. Sering peluru
yang dimasukkan ke kamar-kamarnya tidak pas karena
ukuran berbeda atau sering macet. Pertempuran ini tidak
berlangsung lama, karena pasukan itu bertempur di
dalam perbentengan Jepang dengan persenjataan dan
persediaan peluru yang amat terbatas.
Dalam pertempuran, Mayor Daan Mogot terkena peluru
pada paha kanan dan dada. Tapi ketika melihat anak
buahnya yang memegang senjata mesin mati tertembak,
ia kemudian mengambil senapan mesin tersebut dan
menembaki lawan sampai ia sendiri dihujani peluru
tentara Jepang dari berbagai penjuru.
Monumen Lengkong
Dari pertempuran di hutan Lengkong, 33 taruna dan 3
perwira gugur serta 10 taruna luka berat. Mayor Wibowo
bersama 20 taruna ditawan, hanya 3 taruna, yaitu
Soedarno, Menod, Oesman Sjarief berhasil meloloskan
diri dan tiba di Markas Komando Resimen TKR
Tangerang pada pagi hari.
Pasukan Jepang selanjutnya bertindak penuh kebuasan.
Mereka yang telah luka terkena peluru dan masih hidup
dihabisi dengan tusukan bayonet. Ada yang tertangkap
sesudah keluar dari tempat perlindungan, lalu diserahkan
kepada Kempetai Bogor. Beberapa orang yang masih
hidup (walau mereka dalam keadaan terluka) dipaksa
untuk menggali kubur bagi teman-temannya.
Tanggal 29 Januari 1946 di Tangerang diselenggarakan
pemakaman kembali 36 jenasah yang gugur dalam
peristiwa Lengkong disusul seorang taruna Soekardi yang
luka berat namun akhirnya meninggal di RS Tangerang.
Mereka dikuburkan di dekat penjara anak-anak
Tangerang. Hadir pula pada upacara tersebut Perdana
Menteri RI Sutan Sjahrir, Wakil Menlu RI Haji Agoes Salim
yang puteranya bernama Sjewket Salim ikut gugur dalam
peristiwa tersebut beserta para anggota keluarga taruna
yang gugur. Dan bagi R.Margono Djojohadikusumo,
pendiri BNI 1946, ia kehilangan dua putra terbaiknya
yaitu Letnan Soebianto Djojohadikoesoemo dan Taruna
R.M. Soejono Djojohadikoesoemo (keduanya paman dari
Prabowo Subianto).
Untuk mengenang jasa-jasanya, pemerintah Indonesia
kemudian mengangkat Daan Mogot sebagai pahlawan
nasional. Namanya juga diabadikan menjadi nama Jalan
yang menghubungkan Jakarta dengan Tangerang. Jalan
Ini memiliki sahabat setia yaitu Kali Mookervaat.
Daan Mogot tutup usia pada tanggal 25 Januari tahun
1946. Hanya sempat merasakan sebulan hidup di usia 17
tahun atau dikenal sebagai saat sweet seventeen saat
ini. Mungkin bagi anak muda akan diperingati sebagai
masa yang indah, namun bagi Hadjari Singgih, pacar
Mayor Daan Mogot, adalah sebuah pengorbanan yang
sangat berarti bagi negeri ini. Kado yang terindah
darinya adalah dengan memotong rambutnya yang
panjang mencapai pinggang dan menanam rambut itu
bersama jenasah Daan Mogot.
Kini di antara kemewahan kawasan Serpong, Tangerang
Selatan, “terselip” sebuah sejarah bernilai tinggi bagi
Republik Indonesia. Sebuah rumah tua, bekas markas
serdadu Jepang di Desa Lengkong, menjadi saksi
“Pertempuran Lengkong.” Di sebelah kanan rumah itu
berdiri sebuah monument yang dibangun sejak tahun
1993. Terukir sejumlah nama taruna dan perwira yang
gugur dalam peristiwa heroik yang itu. Namun yang patut
disayangkan adanya perbedaan antara museum
Lengkong dengan obyek-obyek sejarah lainnya di Tanah
Air ini.
Markas tentara Jepang di Desa Lengkong
Museum dan Monumen Lengkong bukanlah salah satu
sarana obyek wisata yang bisa dikunjungi oleh
masyarakat luas. Pemanfaatannya hingga saat ini hanya
sekedar tempat peringatan peristiwa pertempuran.
Sehingga banyak dari masyarakat sekitar yang tidak tahu
akan keberadaan bangunan historis tersebut. Apalagi
seharusnya di museum terpampang foto-foto perjuangan
para taruna militer di Indonesia beserta akademinya,
namun sayang sekali foto-foto bersejarah tersebut kini
berada di Akademi Militer Tangerang dan akan dipasang
kembali tiap tanggal 25 Januari dalam upacara
peringatan peristiwa Pertempuran Lengkong.
Kisah kepahlawanan Daan Mogot menjadi tamparan bagi
kita, saat usia muda ia telah berbakti untuk negerinya.
Seharusnya kita terus kabarkan, agar para pemuda tahu
bahwa sejarah negeri ini bermula dari kaum pemuda.
Agar para orang pemimpin negeri ini tak memandang
remeh pada jeritan kaum muda. Simak dan renungkan,
apa yang terukir di pintu gerbang Taman Makam
Pahlawan Taruna, Tangerang.
http://terselubung.blogspot.com/2011/03/daan-mogot-
pahlawan-berumur-17-tahun.html